Air PAM (Perusahaan Air Minum) adalah salah satu sumber air yang paling umum digunakan di kota-kota besar di Indonesia. Digunakan untuk mandi, mencuci, memasak, dan terkadang untuk minum, air PAM sebenarnya memiliki proses pengolahan yang cukup panjang dan diawasi oleh regulasi pemerintah. Tapi, apakah air PAM aman untuk langsung dikonsumsi? Yuk, kita kupas tuntas!
Apa Itu Air PAM?
Air PAM atau air ledeng adalah air bersih yang didistribusikan oleh perusahaan penyedia layanan air, seperti PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Air ini umumnya berasal dari:
Air permukaan (sungai, waduk, danau)
Air tanah dangkal
Terkadang, sumber mata air alami
Tujuan utama pengolahan air PAM adalah agar air tersebut layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, bukan semata-mata sebagai air minum.
Proses Pengolahan Air PAM
Air dari sumber alami biasanya tidak langsung aman untuk digunakan, karena bisa mengandung lumpur, sampah, mikroorganisme, dan zat kimia. Oleh karena itu, air harus melalui tahapan berikut:
1. Koagulasi dan Flokulasi
Zat kimia seperti tawas ditambahkan untuk mengikat kotoran halus agar menggumpal.
2. Sedimentasi
Air dibiarkan agar gumpalan kotoran mengendap di dasar tangki.
3. Filtrasi
Air yang jernih disaring lewat pasir dan karbon aktif untuk menghilangkan sisa partikel dan bau.
4. Disinfeksi dengan Kaporit (Klorin)
Kaporit ditambahkan untuk membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya.
5. Distribusi ke Rumah Tangga
Air dialirkan melalui jaringan pipa ke rumah-rumah dan bangunan umum.
Kenapa Air PAM Mengandung Kaporit?
Kaporit (kalsium hipoklorit) digunakan sebagai disinfektan utama karena:
Efektif membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
Memiliki efek residu yang terus melindungi air saat dalam perjalanan melalui pipa
Relatif murah dan praktis untuk pengolahan skala besar
Namun, kaporit juga membuat air memiliki bau khas seperti kolam renang yang kadang terasa mengganggu jika digunakan untuk minum.
Cara Menghilangkan Kaporit
Cara menghilangkan kaporit (klorin) dari air ledeng cukup mudah dan bisa dilakukan di rumah dengan beberapa metode. Berikut ini cara-cara paling umum dan efektif:
1. Diendapkan Terlebih Dahulu
Caranya:
Masukkan air ke dalam wadah terbuka (ember, galon, atau teko).
Diamkan selama 6–24 jam agar kaporit menguap secara alami.
✅ Efektif, murah, dan tanpa alat tambahan
⚠️ Tidak efektif jika air tercemar bakteri lain (air harus tetap dimasak)
2. Direbus Hingga Mendidih
Caranya:
Rebus air sampai mendidih (100°C)
Kaporit akan menguap bersama gas klorin
✅ Membunuh kuman + hilangkan kaporit
⚠️ Bisa mengendapkan mineral dan ubah rasa air
3. Menggunakan Filter Air
Jenis filter yang bisa digunakan:
Karbon aktif (activated carbon) → menyerap klorin dan bau
Filter Reverse Osmosis (RO) → menyaring klorin, logam berat, dan mikroorganisme
Filter UV → membunuh bakteri, tapi harus dikombinasikan dengan filter karbon untuk klorin
✅ Praktis untuk pemakaian harian
⚠️ Harga bervariasi tergantung jenis filter
4. Dijemur di Bawah Sinar Matahari
Caranya:
Taruh air di wadah bening, buka tutupnya
Jemur di bawah sinar matahari langsung selama 4–6 jam
☀️ Sinar UV dari matahari membantu menguapkan klorin
⚠️ Efektif untuk jumlah kecil dan air yang sudah relatif bersih
BONUS: Cara Sederhana Mengecek Ada Tidaknya Kaporit
Cium aroma air. Kalau ada bau seperti kolam renang, itu tanda ada kaporit.
Tambahkan beberapa tetes larutan teh ke air. Jika air jadi keruh atau berubah warna, kemungkinan masih ada sisa kaporit.
Metode | Efektivitas | Keterangan |
---|---|---|
Diendapkan | Sedang | Aman, alami, butuh waktu |
Direbus | Hilangkan kaporit & kuman | |
Filter karbon/RO | Praktis & efisien | |
Dijemur | Hanya jika tidak buru-buru |
Apakah Air PAM Mengandung Mineral?
Ya, air PAM (Perusahaan Air Minum) memang mengandung mineral, tapi kadarnya bervariasi tergantung sumber air bakunya dan proses pengolahannya. Namun, kandungan mineral dalam air biasanya:
Lebih Rendah daripada Air Mineral Alami
Ini karena:
Air PAM sering berasal dari air permukaan (sungai, danau, waduk), bukan mata air pegunungan.
Selama proses pengolahan, beberapa mineral bisa berkurang atau tersaring.
Tujuan utama PAM adalah menyediakan air bersih dan aman, bukan mempertahankan kandungan mineral.
Mineral yang Bisa Terkandung (dalam jumlah kecil):
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
Natrium (Na)
Kalium (K)
Sulfat (SO₄²⁻)
Klorida (Cl⁻)
Kandungan ini masih dalam batas aman sesuai standar air minum dari Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010).
Apakah Bisa Langsung Diminum?
Tidak disarankan, kecuali:
Sudah dinyatakan layak minum oleh penyedia layanan air
Sudah melalui proses tambahan seperti perebusan atau filtrasi rumah tangga
Alasannya:
Bisa saja terkontaminasi saat mengalir lewat pipa tua atau bocor
Kandungan klorin (kaporit) bisa berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan
Cara Membuat Air PAM Aman Diminum
Berikut beberapa cara mudah di rumah:
Dibiarkan terbuka 6–24 jam agar kaporit menguap
Direbus hingga mendidih untuk membunuh kuman dan menghilangkan kaporit
Difilter dengan karbon aktif atau reverse osmosis
Dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa jam
Kesimpulan
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Sumber | Air permukaan / tanah |
Proses | Disaring & disterilkan dengan kaporit |
Kandungan Mineral | Ada, tapi rendah |
Bisa Langsung Diminum? | Sebaiknya tidak |
Cara Aman Mengonsumsi | Rebus, endapkan, atau filter dulu |
Air PAM adalah solusi praktis dan murah untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi jika ingin meminumnya, pastikan air sudah melalui proses tambahan agar benar-benar aman.